Hati-Hati Oral Sex Dapat Memicu Infeksi Menular Seksual

From Propriedade Intelectual
Revision as of 15:00, 25 June 2024 by ClaudiaDun087 (talk | contribs) (Created page with "<br>Halodoc, Jakarta - Tidak hanya penetrasi seksual ataupun petting saja yang bisa memicu infeksi menular seks, oral sex juga bisa berisiko meningkatkan penularan penyakit. Ini bisa terjadi jika pasangan melakukan hubungan seks tidak aman dengan banyak pasangan atau memang pasangan sudah terkena infeksi sebelumnya. Penularan penyakit menular seks tidak hanya terjadi lewat pertukaran cairan genital ataupun gesekan kelamin, tetapi juga bisa terjadi antara mulut ke genital...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search


Halodoc, Jakarta - Tidak hanya penetrasi seksual ataupun petting saja yang bisa memicu infeksi menular seks, oral sex juga bisa berisiko meningkatkan penularan penyakit. Ini bisa terjadi jika pasangan melakukan hubungan seks tidak aman dengan banyak pasangan atau memang pasangan sudah terkena infeksi sebelumnya. Penularan penyakit menular seks tidak hanya terjadi lewat pertukaran cairan genital ataupun gesekan kelamin, tetapi juga bisa terjadi antara mulut ke genital. Informasi selengkapnya mengenai bagaimana seks oral dapat memicu infeksi menular seksual bisa dibaca di sini! Menurut data kesehatan yang dipublikasikan oleh Centers for Disease Control and Prevention, disebutkan bahwa seks oral menjadi aktivitas yang umum dilakukan oleh pria dan wanita di rentang usia 18 - 44 tahun, khususnya yang sudah aktif secara seksual. Terkadang, masih ada pandangan keliru dan mengira bahwa seks oral lebih aman dilakukan ketimbang seks penetrasi. Padahal, seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pertemuan antara mulut dan genital juga berisiko menularkan penyakit. Faktanya, ada banyak penyakit menular seks yang bisa menyebar lewat seks oral. Risiko terkena penyakit menular seks melalui seks oral tergantung pada beberapa hal, termasuk jenis penyakit seksualnya, aktivitas seks, serta intensitas ataupun frekuensinya. Seseorang bisa mendapatkan infeksi seksual setelah menerima seks oral dari pasangannya. Infeksi yang terjadi bisa mengenai mulut, tenggorokan, genital, bahkan anus, dan ini akan tergantung area mana yang terlibat dalam aksi seks oral. Lewat oral sex, seseorang bisa mengalami lebih dari satu infeksi menular seksual. Beberapa penyakit menular seks yang bisa ditularkan adalah sifilis, gonore, dan infeksi usus. Seks oral yang melibatkan anus (atau anilingus) dapat menularkan hepatitis A dan B. Ini juga dapat menularkan parasit usus seperti Giardia dan bakteri seperti E.coli dan Shigella. Sayangnya, saat seseorang mengidap infeksi seksual, kadang mereka tidak merasakan gejalanya. Nah, ketika seseorang dalam kondisi tidak bergejala tetap melakukan hubungan seks berisiko, ini akan memperluas peluang penyebaran penyakit yang tidak terdeteksi. Lantas, mana yang lebih berisiko oral sex atau penetrasi seks? Agak sulit membuat perbandingan untuk menentukan mana yang lebih berisiko. Apalagi bila orang yang melakukan oral sex juga melakoni hubungan seks penetrasi yang berisiko. Memang, infeksi menular seks yang mengenai tenggorokan ataupun mulut bisa jadi tidak separah ketika area yang terkena adalah genital atau rektum. Namun, ketika seseorang terinfeksi penyakit menular seksual di tenggorokan atau mulutnya, ini bisa meningkatkan risiko terkena HIV. Memiliki infeksi klamidia dan gonore di tenggorokan juga dapat mempermudah penyebaran infeksi ini kepada orang lain melalui seks oral. Pasalnya, ketika gonore mengenai tenggorokan, infeksi ini akan lebih sulit diobati. Infeksi mulut dan tenggorokan oleh jenis HPV tertentu juga dapat berkembang menjadi kanker mulut atau leher. Pencegahan dan penurunan risiko infeksi seksual akibat seks oral dapat dilakukan dengan cara menggunakan kondom ataupun pelindung mulut. Memang, jenis perlindungan seperti ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mengurangi sensasi. Namun, kamu tetap melindungi diri sendiri dari risiko penyakit. Maka dari itu, satu-satunya cara untuk terhindar dari infeksi seksual adalah menjadi setia ataupun bermonogami. Jika kamu atau pasangan melakukan hubungan seks berisiko, segera periksakan diri ke klinik kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatanmu. Hampir semua penyakit menular seksual bisa terjadi akibat dari seks oral. Ditularkan ketika cairan tubuh yang mengandung infeksi bersentuhan langsung dengan aliran darah orang lain. Pada tahap awal, HIV mungkin tidak menimbulkan gejala, namun seiring waktu, penyakit ini melemahkan sistem kekebalan tubuh. Bisa menyebar melalui kontak oral dengan orang yang terinfeksi. Kebanyakan orang tidak memiliki gejala. Biasanya, gejala yang terjadi adalah sensasi genital gatal yang terbakar ataupun nyeri buang air kecil. Virus ini menyerang hati dan penularannya bisa terjadi lewat oral sex. Penyakit ini bisa dengan mudah menyebar ketika seseorang melakukan kontak fisik dengan orang yang terinfeksi kutil kelamin. Itulah informasi mengenai oral sex yang ternyata bisa memicu infeksi menular seksual. Kamu bisa mendapatkan informasi menarik lainnya seputar dunia kesehatan reproduksi dengan download aplikasi Halodoc! National Health Service. Diakses pada 2022. What infections can I catch through oral sex? Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. STD Risk and Oral Sex - CDC Fact Sheet.
techwishlist.com